Masranger.com – Monex Vs Didimax Mana yang Unggul untuk Scalping?. Tidak semua broker cocok untuk perdagangan scalping. Artikel ini akan membandingkan broker Monex vs Didimax untuk meninjau jawabannya.
Strategi Scalping masih menjadi primadona di kalangan trader dan sering dianggap sebagai teknik terbaik untuk mendapatkan uang dalam waktu singkat.
Pasalnya, strategi ini hanya menggunakan kerangka waktu yang rendah dengan menargetkan keuntungan kecil di setiap entri. Jadi dalam hal ini, trader forex tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kepastian untung atau rugi.
Kabar baiknya adalah bahwa strategi scalping sangat mungkin untuk dipelajari bahkan oleh pemula selama mereka memiliki kemauan dan semangat untuk berlatih.
Untuk mulai dengan, langkah pertama yang perlu dipertimbangkan adalah subjek pemilihan broker. Pasalnya, tidak semua broker cocok dan beberapa di antaranya bahkan melarang strategi scalping.
Baca Juga :
- Maxco Vs GKInvest Manakah Yang Terbaik Untuk Day Trading?
- New Rekomendasi Software Pemutar Video Full HD Terbaik dan Gratis untuk Laptop
- Intip Harga Dan Spesifikasi Poco M5
- Review Broker DCFX Indonesia
- Inilah Cara Membuat Album Foto Galeri di WordPress Tanpa Plugin
Di Indonesia, saat ini ada beberapa broker lokal resmi yang memungkinkan Strategi scalping. Setidaknya ada dua nama broker lokal yang bisa dipilih, yaitu Monex dan Didimax. Manakah yang terbaik di antara keduanya?
Sekilas tentang broker Monex dan Didimax
Monex Investindo Futures atau yang lebih dikenal dengan broker Monex adalah salah satu broker lokal resmi yang diatur oleh Bappebti.
Monex Broker didirikan pada tahun 2000 dan terus meningkat popularitasnya hingga memiliki kantor cabang hampir di seluruh negeri.
Yang menarik dari broker ini adalah tersedianya alat trading yang berguna bagi trader, misalnya Autochartist, kalender Forex, hingga sinyal trading gratis.
Selain itu, broker Monex juga mampu menghadirkan kondisi trading yang sangat bersahabat bagi trader yang menggunakan strategi scalping.
Di sisi lain, Didimax Futures juga merupakan salah satu broker terkemuka di Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1999.
Broker Asal Kota Bandung ini dikenal tidak hanya menyediakan layanan trading forex, tetapi juga akses trading emas, perak, dan komoditas secara online.
Didimax Broker berkomitmen untuk menyediakan pendidikan dan layanan berkualitas sesuai dengan Standar Perdagangan Berjangka internasional.
Ini dapat diwujudkan melalui kondisi perdagangan terbaik seperti spread rendah, eksekusi super cepat, dan platform perdagangan populer.
Perbandingan broker Monex vs Didimax untuk Scalping
Berikut adalah beberapa aspek perbandingan antara Monex Vs Didimax yang mungkin menjadi pertimbangan dalam memilih broker untuk strategi scalping.
Kondisi Penyebaran
Saat memilih broker forex, spread merupakan hal krusial yang harus diperhatikan oleh trader, terutama jika trader adalah pengguna strategi scalping.
Pasalnya, spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan beli (ask) dari mata uang yang diperdagangkan. Semakin tinggi spread yang ditawarkan, trader perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk setiap posisi terbuka.
Hal ini tentu tidak baik bagi calo yang biasanya membuka dan menutup posisi dalam waktu singkat.
Komisi Perdagangan
Selain spread, faktor selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh trader scalping adalah besarnya komisi. Singkatnya, Komisi Perdagangan adalah biaya transaksi yang dibayarkan pedagang kepada broker untuk setiap lot yang diperdagangkan.
Setiap broker menawarkan komisi yang berbeda, dan semakin kecil komisi yang ditawarkan semakin baik.
Broker Monex menawarkan komisi yang bervariasi menurut jenis akun. Komisi terendah di broker Monex adalah dari $10 hingga $20 tertinggi untuk pembukaan 1 lot. Sebaliknya, broker didimax menawarkan komisi $ 5 pada setiap pembukaan lot.
Leverage
Faktor selanjutnya yang perlu dipertimbangkan Calo dalam memilih broker adalah besarnya leverage. Sederhananya, leverage trading adalah fasilitas pinjaman dari broker bagi para trader untuk meningkatkan kekuatan dana di luar jumlah sebenarnya.
Leverage dimanifestasikan sebagai rasio komparatif, seperti 1:1, 1:100, 1:500, dan sebagainya. Artinya, jika seorang trader memiliki dana $ 100 dan menggunakan leverage 1:100, maka $100 memiliki kekuatan yang setara dengan $10.000.
Dalam hal ini, Monex vs Didimax memberikan rasio leverage yang sama hingga 1:100 saja. Perlu diingat, penggunaan leverage yang tinggi juga akan menyebabkan margin minimum atau jaminan minimum yang harus dibayar setiap kali transaksi lebih sedikit.
Hal ini secara psikologis akan mempengaruhi pola pikir trading yang biasanya membuat trader overtrading.
Opsi Lot
Faktor berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah ukuran lot. Menurut definisi, lot adalah jumlah unit dalam unit pengukuran transaksi pada instrumen keuangan tertentu.
Lot dalam forex berfungsi untuk memudahkan trader dalam menghitung profit atau loss suatu transaksi dengan mengalikan ukuran lot ke unit terkecil dari transaksi tersebut.
Seperti diketahui, setiap broker lokal memiliki aturan sendiri mengenai ukuran lot perdagangan, mulai dari mikro, mini, dan standar.
Broker Monex dalam hal ini menyediakan lot hingga skala terkecil, yaitu micro (0.01). Sebaliknya, broker didimax menyediakan lot mini (0,1) sebagai ukuran transaksi terkecil.
Dalam hal ini, ukuran lot dapat memengaruhi hasil untung dan rugi pedagang. Calo disarankan untuk menggunakan skala lot terkecil untuk meminimalkan risiko Margin Call (MC).
Kecepatan Eksekusi
Trader yang menggunakan strategi scalping biasanya akan membuka dan menutup banyak posisi dalam waktu singkat. Itu sebabnya mereka membutuhkan broker dengan kecepatan eksekusi tinggi untuk menghindari requote.
Singkatnya, requote adalah ketidakmampuan broker untuk menanggapi eksekusi perdagangan dengan harga yang diinginkan oleh pedagang.
Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi trader yang menggunakan strategi scalping yang mengutamakan akurasi harga untuk menghasilkan profit.